Just another free Blogger theme

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 02 November 2015

Ilmu

Ilmu, sains atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

Syarat-syarat ilmu antara lain :
1. Objektif
Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.

2. Metodis
Upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.

3. Sistematis
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.

4. Universal
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.

Pengetahuan
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut potensi untuk menindaki.
Jenis-Jenis Pengetahuan :

Pengetahuan Implisit

Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata seperti keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip. Pengetahuan diam seseorang biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik secara tertulis ataupun lesan. Kemampuan berbahasa, mendesain, atau mengoperasikan mesin atau alat yang rumit membutuhkan pengetahuan yang tidak selalu bisa tampak secara eksplisit, dan juga tidak sebegitu mudahnya untuk mentransferkannya ke orang lain secara eksplisit.
Contoh sederhana dari pengetahuan implisit adalah kemampuan mengendara sepeda. Pengetahuan umum dari bagaimana mengendara sepeda adalah bahwa agar bisa seimbang, bila sepeda oleh ke kiri, maka arahkan setir ke kanan. Untuk berbelok ke kanan, pertama belokkan dulu setir ke kiri sedikit, lalu ketika sepeda sudah condong ke kenan, belokkan setir ke kanan. Tapi mengetahui itu saja tidak cukup bagi seorang pemula untuk bisa menyetir sepeda.
Seseorang yang memiliki pengetahuan implisit biasanya tidak menyadari bahwa dia sebenarnya memilikinya dan juga bagaimana pengetahuan itu bisa menguntungkan orang lain. Untuk mendapatkannya, memang dibutuhkan pembelajaran dan keterampilan, namun tidak lantas dalam bentuk-bentuk yang tertulis. Pengetahuan implisit seringkali berisi kebiasaan dan budaya yang bahkan kita tidak menyadarinya.
Pengetahuan Eksplisit
Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang telah didokumentasikan atau disimpan dalam wujud nyata berupa media atau semacamnya. Dia telah diartikulasikan ke dalam bahasa formal dan bisa dengan relatif mudah disebarkan secara luas. Informasi yang tersimpan di ensiklopedia (termasuk Wikipedia) adalah contoh yang bagus dari pengetahuan eksplisit.
Bentuk paling umum dari pengetahuan eksplisit adalah petunjuk penggunaan, prosedur, dan video how-to. Pengetahuan juga bisa termediakan secara audio-visual. Hasil kerja seni dan desain produk juga bisa dipandang sebagai suatu bentuk pengetahuan eksplisit yang merupakan eksternalisasi dari keterampilan, motif dan pengetahuan manusia.
Bagaimana membuat pengetahuan implisit menjadi eksplisit merupakan fungsi utama dari strategi Manajemen Pengetahuan.
Bahasa
Bahasa (dari bahasa Sanskerta भाषाbhāṣā) adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh, dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut. Kajian ilmiah terhadap bahasa disebut dengan linguistik.
Perkiraan jumlah dari bahasa-bahasa di dunia beragam antara 6.000-7.000 bahasa. Namun, perkiraan tepatnya bergantung kepada suatu perubahan sembarang antara perbedaan bahasa, dan dialek. Bahasa alami adalah bicara atau bahasa isyarat, tapi setiap bahasa dapat disandikan ke dalam media kedua menggunakan stimulus audio, visual, atau taktil, sebagai contohnya, dalam tulisan grafis, braille, atau siulan. Hal ini karena bahasa manusia adalah modalitas-independen. Bila digunakan sebagai konsep umum, "bahasa" bisa mengacu pada kemampuan kognitif untuk dapat belajar, dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membentuk sistem tersebut, atau sekumpulan pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan tersebut. Semua bahasa bergantung pada proses semiosis untuk menghubungkan isyarat dengan makna tertentu.
Bahasa oral dan Bahasa isyarat memiliki sebuah sistem fonologis yang mengatur bagaimana simbol digunakan untuk membentuk urutan yang dikenal sebagai kata atau morfem, dan suatu sistem sintaks yang mengatur bagaimana kata-kata, dan morfem digabungkan untuk membentuk frasa, dan penyebutan.
Bahasa manusia unik karena memiliki properti-properti produktivitas, rekursif, dan pergeseran, dan karena ia secara keseluruhan bergantung pada konvensi sosial, dan pembelajaran. Strukturnya yang kompleks mampu memberikan kemungkinan ekspresi, dan penggunaan yang lebih luas daripada sistem komunikasi hewan yang diketahui.
Bahasa diperkirakan berasal sejak hominin mulai secara bertahap mengubah sistem komunikasi primata mereka, memperoleh kemampuan untuk membentuk suatu teori pikiran dan intensionalitas berbagi. Perkembangan tersebut terkadang diperkirakan bersamaan dengan meningkatnya volume otak, dan banyak ahli bahasa melihat struktur bahasa telah berkembang untuk melayani fungsi sosial, dan komunikatif tertentu. Bahasa diproses pada banyak lokasi yang berbeda pada otak manusia, tapi terutama di area Broca danarea Wernicke.
Manusia mengakuisisi bahasa lewat interaksi sosial pada masa balita, dan anak-anak sudah dapat berbicara secara fasih kurang lebih umur tiga tahun. Penggunaan bahasa telah berakar dalam kultur manusia. Oleh karena itu, selain digunakan untuk berkomunikasi, bahasa juga memiliki banyak fungsi sosial, dan kultural, seperti untuk menandakan identitas suatu kelompok, stratifikasi sosial, dan untuk dandanan sosial dan hiburan.
Bahasa-bahasa berubah dan bervariasi sepanjang waktu, dan sejarah evolusinya dapat direkonstruksi ulang dengan membandingkan bahasa modern untuk menentukan sifat-sifat mana yang harus dimiliki oleh bahasa leluhurnya supaya perubahan nantinya dapat terjadi. Sekelompok bahasa yang diturunkan dari leluhur yang sama dikenal sebagai rumpun bahasa.


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa

Jumat, 08 Mei 2015


Variasi harga dan jumlah barang yang diminta berupa gula pasir, gula jawa dan gula batu untuk semester I dan II periode tahun tertentu berdasarkan laporan penjual eceran sebagai berikut:

Hitunglah tingkat elastisitas silang antara gula pasir dan gula jawa !


Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Epj = 1,75 > 0 berarti antara gula pasir dan gula jawa merupakan barang substitusi, yaitu bila harga beli per kg gula pasir mengalami kenaikan, maka jumlah gula pasir yang diminta akan turun dan peristiwa ini diikuti peningkatan jumlah gula jawa yang diminta pasar. Sebaliknya jika harga beli per kg gula pasir turun, jumlah gula pasir yang diminta akan meningkat, sementara jumlah gula jawa yang diminta mengalami penurunan.


ELASTESITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

  1. SUMBANGAN ANALISIS ELASTESITAS PERMINTAAN
    Dengan mengetahui besarnya elastesitas dapat diramalkan perubahan yang akan terjadi di pasar yaitu bagaimana harga dan jumlah barang diperjualbelikan berubah apabila terjadi perubahan dalam penawaran.
    1. Dua kasus perubahan penawaran

          Dalam kurva (i) pada mulanya dimisalkan kurva penawaran adalah SS dan kurva permintaan adalah DD. Maka keseimbangan berada di titik E. Harga adalah P dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah Q. Jika penawaran berkurang yaitu kurvanya bergeser dari SS menjadi S1S1 Maka keadaan keseimbangan yang baru ditunjukkan oleh titik E1. Dengan demikian pergeseran kurva penawaran menyebabkan harga naik dari P ke P1 dan jumlah barang yang diperjualbelikan berkurang dari Q Menjadi Q1.
          Dalam kasus (ii) perubahan yang berlaku juga sama sifatnyadengan dalam kasus (i), yaitu pergeseran kurva penawaran dari SS menjadi S1SMenyebabkan keadaan keseimbangan pindah dari titik E ke titik E1. Perpindahan ini berarti harga naik dari P ke P1 Dan jumlah yang di perjualbelikan berkurang dari Q ke Q1. Secara umum dapat disimpulkan:
  • Apabila permintaan agak datar bentuknya ( landai) suatu pergeseran kurva penaawaran akan menimbulkan perubahan yang sedikit, tetapi perubahan julah yang diperjualbelikan cukup besar.
  • Apabila permintaan bentuknya menurun dengan sangat curam, suatu pergeseran ke atas kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang besar, tetapi perubahan jumlah yang diperjualbelikan adalah relatif kecil.

  1. Manfaat dari menaksir elastesitas permintaan
Untuk menaikkan hasil penjualan, jika permintaan adalah seperti dalam kasus (i) menaikkan produksi dan penawaran merupakan tindakan yang bijaksana karena langkah tersebut akan menimbulkan pertambahan dalam hasil penjualan. Tetapi sekiranya sifat permintaan terhadap produksinya adalah seperti dalam kasus (ii) pertambahan penawaran akan merugikan perusahaan karena hasil penjualannya akan berkurang.

  1. KOEFISIEN ELASTESITAS PERMINTAAN HARGA
    Dalam analisis elatesitas permintaan harga lebih kerap dinyatakansebagai elastesitas permintaan.Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan hargadisebut koefisien elastesitas permintaan. Di bawah ini diterangkan dua cara untuk menghitungkoefisien elastesitas permintaan.
    1. Rumus penghitungan koefisien elastesitas
      1. Rumus penghitungan
        Koefisien elastesitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga.
        Rumus:
        Persentasi perubahan jumlah barang yang di minta
        Ed = 
                     Persentasi perubahan harga
      2. Kasus Harga Menurun
        Misalkan kita ingin mengetahui besarnya koefisien dari permintaan ke atas beras. Di dapati bahwa pada waktu harga beras adalah Rp 4000/KG, jumlah beras yang dibeli konsumen adalah 10000 KG, dan pada waktu harga Rp 3000/KG, jumlah beras yang ingin di beli adalah 15000 KG, berapa nilai koefisien elastesitas yang di peroleh?. Dengan menggunakan rumus di atas adalah:
        Ternyata yang diperoleh adalah negative. Ini menandakan keadaan yang selalu akan terjadi. Nilai yang negatif di sebabkan karena harga dan jumlah barang yang diminta mengalami perubahan kearah yang berbalikan. Di dalam penghitungan koefisien elastesitas tanda negatif itu biasanya diabaikan. Berarti nilai koefisien elastesitas permintaan beras adalah 2.
      3. Kasus harga meningkat
        Dalam perhitungan di atas bahwa harga menurun, untuk kasus harga meningkat, maka harga di balik dari Rp.3000 menjadi Rp4000 dan permintaan berkurang dari 15000 KG menjadi 10000 KG. Perubahan elastesitas ke atas adalah:
      4. Kesimpulan
        Perhitungan yang belakangan ini menunjukkan bahwa koefisien elastisitas yang kedua adalah berbeda dengan yang pertama. Keadaan seperti ini adalah keadaan yang akan berlaku walaupun rumus dan cara penghitungan yang digunakan dalam menentukan besarnya koefesien elastisitas adalah sama dengan yang sebelumnya (bedanya hanyalah pada mulanya di lihat perubahan ini sebagai suatu proses penurunan harga dan sesudah itu sebagai proses kenaikan harga), rumus sebelumnya itu kurang memuaskan. Oleh karena itu dibuat cara penghitungan yang lain
    2. Cara menghitung koefisien elastesitas yang disempurnakan
    Berdasarkan kepada prinsip perhitungan yang baru, rumus yang disempurnakan untuk mencari koefisien elastesitas berubah menjadi sebagai berikut:
    
Dari rumus diata maka di hitung kembali permintaan beras, sebagai berikut:
Dengan rumus yang baru di atas di namakan rumus titik tengah dan elastesitasnya dinamakanelastesitas arc.
  1. KURVA PERMINTAAN DAN ELASTESITAS PERMINTAAN
    Seperti yang ditunjukan dalam contoh yang berikut, sepanjang suatu kurva permintaan nilai koefisien elastesitasnya berbeda. Walaupun demikian, dalam analisis umum, kurva permintaan digolongkan kepada golongan elastis atau tidak elastis berdasarkan dari bentuk kurva tersebut.
    1. Elastisitas sepanjang kurva permintaan garis lurus
      Tabel 5.1
      Daftar permintaan terhadap manggis
      Dalam perhitungan di gunakan oleh rumus yang telah disempurnakan, yaitu rumus titik tengah. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa untuk setiap keadaan diatas nilai koefisien elastesitas permmintaan adalah berbeda, yaitu nilainya 3 (keadaan I), 1,4(keadaan II), 5/7 (keadaan III) dan 1/3 (keadaan IV). Permintaan ini menunjukkann bahwa sepanjang kurva permintaan garis lurus, nilai elastesitas permintaannya berbeda. Hasil perhitungan ini dihubungkan dengan bagian yang sesuai pada kurva permintaan DD pada gambar 5.2. jelas kelihatan
      bahwa pada bagian yang lebih tinggi nilai koefisien elastesitas permintaan adalah besar. Berikut gambar 5.2:
    Gambar(5.2)
  1. Tingkat elastesitas permintaan


        Kurva permintaan yang koefisien elasitasnya bernilai nol bentuknya adalah sejajar dengan sumbu tegak. Jadi, bentuknya adalah seperti yang ditunjukkan dalam kurva (i). Dan dinamakan kurva tidak elastis sempurna. Kurva permintaan yang koefisien elasitasnya adalah tidak terhingga berbentuk sejajar dengan sumber datar dan sifat seperti itu dinamakan elastis sempurna pada gambar (ii). Satu lagi kurva permintaan yang berbentuk istimewa adalah seperti yang ditunjukkan dalam kurva (iii). Kurva itu mempuyai koefisien elastisitas permintaan sebesar 1 dan lazim disebut sebagai kurva permintaan yang elastisitasnya bersifat elastisitas uniter. Pada umumnya sifat permintaan terhadap kebanyakan barang adalah seperti yang ditunjukkan pada kurva (iv) dan (v).
  2. Faktor penentu elastisitas permintaan
    1. Banyaknya barang pengganti yang tersedia
          Dalam suatu perekonomian terdapat banyak barang yang dapat digantikan dengan barang-barang lain yang sejenis dengannya. Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaannya cenderung untuk bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan.
    2. Persentasi pendapatan yang dibelanjakan
          Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat mempengaruhi elasisitas permintaan terhadap barang tersebut.
    3. Jangka waktu analisis
          Jangka waktu dimana permintaan terhadap sesuatu barang dapat diamati juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas. Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu di analisis, semakin elastis sifat permintaan suatu barang. Dalam jangka waktu yang singkat permintaan bersifat lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi di dalam pasarbelum di ketahui oleh para pembeli.

  1. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN HASIL PENJUALAN
    1. Kaitan antara perubahan harga dan hasil penjualan
      Hasil penjualan adalah pendapatan yang diterima oleh para penjual dari pembayaran terhadap barang yang dibeli para konsumen. Nilainya adalah sama dengan harga dikalikan dengan jumlah barang yang dibeli para pembeli. Kalau harga berubah maka hasil penjualan dengan sendirinya akan berubah. Untuk permintaan yang bersifat elastis kenaikan harga akan menyebabkan penurunan hasil penjualan.
    2. Pembuktian secara grafik
      Kalau permintaan adlah elastis, kenaikan harga akan menyebabkan hasil penjualan berkurang (atau sebaliknya kalau harga turun hasil penjualan bertambah) dan jika permintaan tidak elastis, kenaikan harga akan menyebabkan hasil penjualan bartambah (atau sebaliknya jika harga turun maka hasil penjualannya berkurang).

  2. JENIS ELASTISITAS PERMINTAAN YANG LAIN
    Konsep elastisitas yang telah dibincangkan mengukur sampai dimana responsifnya permintaan apabila harga mengalami perubahan. Elastisitas seperti itu yang telah dinyatakan dalam pendahuluan dinamakan elastisitas permintaan harga. Selain disebabkan oleh perubahan harga, permintaan juga dapat berubah sebagai akibat dari perubahan faktor-faktor lain. Dua faktor yang sering di lihat pengaruh perubahannya terhadap permintaan adalah harga barang lain dan pendapatan pembeli.
    1. Elastisitas permintaan silang
          Koefesien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang. Dan dapat dihitung dengan rumus:
               Persentasi perubahan jumlah barang X yang di minta
      Ec = 
                   Persentasi perubahan harga barang Y
      Nilai elastisitas silang berkisar diantara tak terhingga yang negatif kepada tak terhingga yang positif. Nilai elastisitas silang untuk barang- barang pengganti adalah positif, yaitu permintaan terhadap sesuatu barang berubah kearah yang bersamaan dengan harga barang penggantinya. Kedua-duanya akan sama-sama mengalammi kenaikan atau penurunan.
    2. Elastisitas permintaan pendapatan
          Koefisien yang menunnjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang akibat dari pada perubahan pendapatan pembeli dinamakan elastisitas permintaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan rumusnya:

           Persentasi perubahan jumlah barang yang di minta
      Ey = 
                   Persentasi perubahan pendapatan

      Barang-barang yang sifat elastis pendapatannya adalah demikian dinamakan barang normal. Elastisitas pendapatan dikatakan tidak elastis apaila koefisien elastisitasnya adalah kurang dari satu, yaitu apabila perubahan pendapatan menimbulkan perubahan yang kecil saja terhadap jumlah yang diminta. Elastisitas pendapatan dikatakan elastis apabila perubahan pendapatan menimbulkan pertambahan permintaan yang lebih besar daripada perubahan pendapatan.

  3. ELASTISITAS PENAWARAN
    Elastisitas permintaan mengukur responsif permintaan yang ditimbulkan oleh perubahan harga. Sedangkan elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga.
    1. Koefisien elastisitas penawaran
      Koefisien elastesitas penawaran dapat dihitung dengan rumus:
               Persentasi perubahan jumlah barang yang di tawarkan
      E s = 
                      Persentasi perubahan harga

      Untuk tujuan penghitungan rumus diatas perlu diubah menjadi:
                  
      Di mana ES adalah koefisien elastisitas penawaran, Qjumlah baru barang yang ditawarkan, Qaadalah jumlah penawaran yang asal, Pb adalah tingkat harga yang baru dan Pa adalah tingkat harga yang asal.
    2. Tingkat elastis kurva penawaran

Tidak elastis sempurna (kurva penawarannya sejajar sumbu tegak) wujud apabila penjual sama sekali tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah tinggi. (i) dan (ii) menggambarkan bentuk dari elastis penawaran yang elastis sempurna (S3) dan tidak elastis sempurna (S1) kurva penawaran yang tidak elastis, elastisnya uniter dan elastis, ditunjukkan dalam kurva (iii) dan (v)
  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran
    Di bawah ini merupakan 2 faktor yang sangat pentingdi dalam menentukan elastisitas penawaran, sebagai berikut:
    1. Sifat biaya perubahan produksi
      Apabila biaya produksi meningkat dengan cepat atau akan mengalami pertambahan yang sedikit saja, apabila produksi ditambah, tergantung kepada banyak faktor. Salah satu faktor terpentingnya adalah sampai dimana tingkat penggunaan kapasitas alat produksi yang dimiliki perusahaan.
    2. Jangka waktu
      1. Masa amat singkat
        Yang dimaksud dengan amat singkat adalah jangka waktu dimana para penjual tidak dapat menambah penawarannya di tunjukkan pada kurva sebagai berikut:
      2. Jangka pendek
        Di dalam jangka pendek kapasitas alat-alatproduksi yang ada tidak dapat ditambah. Tetapi setiap perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia itudengan cara menggunakan faktor-faktor produksi, termasuk barang modal, secara lebih intensif dan di tunjukkan dalam kurva sebagai berikut:
      3. Jangka panjang
        Produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah di tambah dalam jangka panjang. Oleh karenanya penawaran bersifat elastis, yaitu seperti yang ditunjukkan dalam kurva sebagai berikut:

            Dapat dilihat bahwa barang yang di perjualbelikan bertambah sebeser QQ1 karena permintaan bertambah dari DD Menjadi D1D1. Pertambahan ini adalah jauh lebih besar dari pertambahan dalam jangka pendek.

Bab III, PENUTUP
KESIMPULAN
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta, akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbeda di antara satu barang ke barang yang lainnya. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula perubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan peawaran merupakan ukuran yang menunjukkan sampai dimana kuantitas yang diminta atau di tawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.
Elastisitas permintaan dibagi menjadi 3 yaitu: elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan silang, dan elastisitas permintaan pendapatan. Faktor utama yang menentukan elastisitas permintaan harga adalah; (i) setiap perubahan harga akan mewujudkan dua nilai elastisitas, dan untuk menghindari kelemahan ini elastisitas dapat dihitung menggunakan rumus titik tengah, (ii) sepanjang garis lurus nilai elastisitasnya berbeda dan (iii) tingkat elastisitas dapat dibedakan menjadi 5 golongan yaitu: elastis, tidak elastis, elastis uniter, tidak elastis sempura, dan elastis sempurna.
Faktor utama yang mrnentukan elastisitas permintaan harga adalah: (i) banyaknya barang pengganti yang tersedia, (ii) persentasi pendapatan yang di belanjakan, dan (iii) jangka waktu analisis.

DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, sadono, (ed). Micro ekonomi / teori pengatar, Jakarta: Rajawali pers, 2010

Teori permintaan dan penawaran serta keseimbangannya


Teori permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:

1. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah.

2. Harga barang lain yang terkait
Berpengaruh apabila terdapat 2 barang yang saling terkait yang keterkaitannya dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap).

3. Tingkat pendapatan perkapita
Dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.

4.Selera atau kebiasaan
Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera atau kebiasaan dari pola hidup suatu masyarakat.

5.Jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan terhadap barang tersebut.

6.Perkiraan harga di masa mendatang
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang tersebut sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa depan.

7.Distribusi pendapatan
Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan buruk. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.

8.Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan.
Bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam mempengaruhi masyarakat. Usaha-usaha promosi kepada pembeli sering mendorong orang untuk membeli banyak daripada biasanya.

Hukum Permintaan
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan :
“Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.”

Kurva Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai :
“Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.” Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.



Teori Permintaan, Dapat dinyatakan :
“Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan turun.”

Faktor-faktor yang dapat menggeser kurva permintaan
Faktor harga
Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun.




Faktor bukan harga
Kurva permintaan kan bergerak keka Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun.nan atau kekiri apabila terdapat perubahan-perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh factor-faktor bukan harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan itu akan menyebabkan kurva permintaan akan pindah ke kanan atau ke kiri.




Teori Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual pada bebrbagai tingkat harga selama satu periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:

1. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hokum penawaran.

2. Harga barang lain yang terkait
Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, atau sebaliknya.

3. Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industry lain dan akan mengakibatkan berkurangnya penwaran barang.

4. Biaya produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi meningkat, maka produsen akan menbgurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang berkurang.

5. Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.

6. Jumlah pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.

7. Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya. Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara malksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum.

8. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor menyebabkan supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan penawaran.

Hukum Penawaran
“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.”

Kurva Penawaran
Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai :
“Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
- Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.
- Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas.
- Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.





Teori Penawaran
Yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam menawarkan barang yang akan dijual.
Faktor-faktor yang dapat menggeser kurva penawaran
- Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.
- Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas
- Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar



Keseimbangan permintaan dan penawaran
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.


Dengan kata lain Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual. Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meningkat, dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.


Perubahan Keseimbangan Pasar

Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahaan di sisi permintaan dan atau penawaran. Jika faktor yang menyebabkan perubahan adalah harga, keseimbangan akan kembali ke titik awal. Tetapi jika yang berubah adalah faktor-faktor ceteris paribus seperti teknologi untuk sisi penawaran, atau pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak kembali ke titik awal.


a. Jika harga berubah, terjadi kelebihan penawaran yang menyebabkan harga turun kembali ke Po. Titik keseimbangan tetap Eo.
b. Kurva penawaran bergeser ke kanan karena perubahan teknologi. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.
c. Kurva permintaan bergeser ke kanan karena perubahan pendapatan. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.

Daftar pustaka :
Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan macroekonomi) edisi revisi. Jakarta:FEUI
http://rendy-ramon.blogspot.com/2010/03/hukum-permintaan-dan-penawaran.html
http://ekonomi-ucy.blogspot.com/2009/12/permintaan-dan-penawaran.html
http://www.dokterbudi.com/?s=teori+penawaran
Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan macroekonomi) edisi revisi. Jakarta:FEUI
http://poppy-ekonomi.blogspot.com/2008/11/harga-keseimbangan_04.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Harga_keseimbangan